Memahami Context Diagram dan Cara Pembuatannya

Context diagam adalah gambaran awal dari sebuah pemodelan level tertinggi dari keseluruhan DFD. Context diagram akan memberikan gambaran keseluruhan sebuah aplikasi yang akan kita buat. Bisa disebut juga suatu proses yang akan menggambarkan keseluruhan ruang lingkup aplikasi yang akan dibuat. Berikut adalah beberapa simbol yang sering muncul dalam context diagram :

Simbol yang berupa lingkaran adalah sebuah proses atau tempat dimana aliran data masuk untuk ditransformasikan ke aliran data keluar.

Simbol kotak adalah sebuah entity. Entity adalah menggambarkan asal tujuan data suatu sistem.

Simbol garis telunjuk adalah sebuah aliran data. Penghubung antara entity dengan proses.

Setelah memahami simbol-simbil context diagram dilanjut dengan pembuatan context diagram itu sendiri. Ada baiknya anda harus mengistal software power desaigner didalam komputer anda. Namun dalam paint juga bisa tetapi kebanyakan para depelover menggunakan bantuan softaware power desaigner .

Berikut adalah penampakan aplikasi powerdesigner :

Dalam context diagram yang akan saya buat mempunyai 3 komponen yaitu komponen proses, komponen entity, komponen data flow. Untuk pemingahankomponen ke alat kerja caranya sebagai beerikut :

1. Letakan Simbol Process

Perhatikan nama dalam Lingkaran (1 Pros_1)

Nama tersebut bisa diganti dengan nama “Perangkat Lunak yang akan di Rekayasa” contoh : Aplikasi Perwalian dengan cara :

a. Lakukan double klik pada lingkaran (Pastikan tool yang terseleksi adalah Pointer), kemudian muncul menu seperti gambar disamping :

Ganti Procs_1 dengan Aplikasi Perwalian pada field Name, untuk field Code cukup dengan mengklik tanda “=” sebelah kanan saudara sejajar dengan field Code,

b. Setelah itu OK. Perhatikan perubahannya untuk symbol process.

c. Letakan External Entity

Perhatikan nama dalam Kotak (Entt_2) Untuk merubah nama Entt_2 lakukan hal sama dengan proses 1.a, Ganti Entt_2 dengan Mahasiswa, untuk code cukup klik “=”.